Makassar Middle Ring Road Masih Terkendala Pembebasan Lahan

By Admin

nusakini.com--Proyek Makassar Middle Ring Road (MRR) saat ini masih terkendala masalah pembebasan lahan. Namun direncanakan akan rampung pada bulan Maret mendatang. 

Untuk memastikan proyek tersebut selesai tepat waktu, Gubernur Sulsel, Syahrul Yasin Limpo turun langsung meninjau proyek jalan tembus Perintis Kemerdekaan dan Jalan Leimena tersebut, Selasa (9/1). 

Di lokasi, Syahrul menemui Kepala BBPJN XIII Makassar, Miftachul Munir. Dia meminta untuk segera merampungkan pembangunan jalan MRR tersebut.  

"Proyek ini dibutuhkan oleh rakyat dan mendesak. Paling tidak, ini akan mengurai kemacetan yang ada sekitar Unhas, Daya dan Tello. Jika ini jadi, maka akan membuat akselerasi masyarakat lebih baik," kata Syahrul. 

Syahrul meminta agar BBPJN XIII Makassar dan Kakanwil BPN dapat menyelesaikan Maret mendatang.  

"Memang ini rencananya harus selesai. Paling tidak, sampai Jalan Leimena. Jika ini jadi, setidaknya akan memperkuat sekitar Tello sehingga kemacetan dapat diurai," terangnya.  

Sementara itu, terkait kendala pembebasan lahan, Syahrul berharap tidak ada yang dirugikan termasuk masyarakat. "Saya akan melakukan pendekatan lewat manual. Jika tidak bisa dilakukan, lewat pengadilan agar tidak menghambat proyek yang ada. Proyek ini bukan untuk orang tertentu tetapi untuk seluruh masyarakat," ujarnya. 

Sebelumnya, Kepala BBPJN XIII Makassar Miftachul datang melaporkan ke gubernur terkait kendala yang dihadapi pada proyek MRR yaitu pembebasan lahan. Kepada Syahrul, Miftachul memperlihatkan beberapa lahan warga yang belum dibebaskan.  

Diketahui, MRR memiliki panjang keseluruhan 7,08 kilometer, lebar rencana badan jalan 42 meter. Sedangkan kebutuhan biaya konstruksi Rp 354 miliar, dan alokasi pada tahap satu sebesar Rp 175 miliar, sisa biaya yang dibutuhkan Rp179 miliar.  

Progres pelaksanaan pembangunan jalan dan jembatan MRR saat ini dengan nilai kontrak Rp 174 miliar lebih dengan target 3,05 Km. Adapun kontrak dari proyek ini di tahun 2015. Dengan rencana serah terima pertama pekerjaan/provisional hand over (PHO) semula pada 7 Mei 2018 menjadi 31 Agustus 2018. (p/ab)